"Apakah tidak terlalu berat nyalon anggota DPRD. Apakah tidak sebaiknya nyalon kepala desa dulu. Tolong dipikirkan bukan tidak mengizinkan, tapi coba dipikirkan dahulu," kata Iing menirukan ucapan ibunya saat itu.
Nasihat ibunya tidak digubris. Dengan modal pas-pasan Iing keukeuh ingin menjadi anggota dewan. Untuk kampanye, Iing meminjam motor matic kakak perempuannya.
"Saya kan petarung ya udah mak maju aja dulu, urusan menang atau tidak itu mah urusan bagaimana kita berjuang. Man Jadda Wa Jadda, barang siapa yang bersungguh-sungguh, dia pasti berhasil," kata Iing meyakinkan ibunya.
Saat musim kampanye tiba, bungsu dari dua bersaudara itu ke luar masuk kampung menggunakan motor kakaknya untuk menyampaikan program-programnya kepada masyarakat Pandeglang.
"Suatu saat saya diundang ke perkotaan, saya datang pakai motor. Orang sudah berjejer tuh menyambut calon anggota dewan, pasti minimal bawa mobil dong, engga bawa motor gitu. Malu luar biasa, sampai sekarang saya masih teringat," cerita Iing mengenang masa kampanye.
Berkat perjuangannya yang gigih, Iing Andri Supriadi akhirnya lolos menjadi anggota DPRD Kabupaten Pandeglang dari Partai Demokrat periode 2014-2019.
"Alhamdulillah saya terpilih dengan 3.121 suara. Saat itu, saya melawan incumbent dari Partai Demokrat yang satu dapil. Saya juga dinobatkan sebagai anggota DPRD termuda. Saat itu usia saya 26 tahun," kata Iing yang bertugas di Komisi III.
Sesi pengambilan foto di Saung Samping Sawah (SSS) miliknya di Pandeglang, Rabu (16/3/2022) (Foto: Mohamad Hidayat/iNews Cilegon)
Editor : Mohamad Hidayat